Senin, 09 Desember 2019

sahabat yg berkhianat setelah bertemu orang baru

"Sahabat yang berhianat setelah bertemu orang baru" Karya:nia marlina purba Saat Pagi yang cerah matahari yang begitu hangat yang memberi sinar pada diriku. pada saat itu pun aku sangat berpikir Entah kenapa hari-hariku begitu tidak ada semangat. tetapi aku selalu mencoba untuk berusaha tersenyum agar teman-temanku tidak mengkhawatirkan ku. pada saat itupun Aku berangkat ke sekolah seperti biasanya dengan suatu keyakinan yaitu aku harus terlihat bahagia agar teman-temanku tidak terlalu mengkhawatirkan keadaan ku saat ini .Namun pada saat-saat seperti inilah aku berpikir berdiam diri berdiam diri dalam ruang kelas yang begitu sangat ramai dengan penuh canda tawa kebahagiaan yang sangat-sangat menyenangkan . Sementara aku yang selalu larut dalam kesedihan untuk hari ini .Nia kamu kenapa? tanya seorang sahabat kepadaku tetapi tanyaan dan suara itu sudah tidak asing didengar tiap harinya .tetapi aku selalu mencoba untuk selalu tersenyum tersenyum agar mereka tidak mengkhawatirkan keadaanku. " Nia Ayolah Apakah kau ada masalah kelihatan Mukamu sangat berkerut seperti orang yang lagi banyak mengalami masalah yang begitu berat". " aku berkata kepadanya " aku tidak kenapa-kenapa Kesya Aku sedang sedikit kecewa saja. Aku mengerti perasaanmu Bukankah aku sudah merasakannya bukan hanya 1 atau 2 kali tapi aku sudah pernah merasakan lebih dari nia. Sudahlah lupakan semua itu jangan terlalu dipikirkan, dan Jangan Menangis Lagi. ucapnya. Waktu itu juga aku menahan Bendungan air mataku yang ingin terjatuh. Untuk saat ini aku tidak tahu harus bagaimana lagi yang bisa kulakukan sekarang adalah hanyalah menangis menangis dan Menangis mungkin dengan menangis perasaanku lebih baik dan lega. Saat itu pun kesya berkata pada ku, " Nia Jangan Menangis Lagi , Kumohon". Saat itu Ia memang terlihat begitu khawatir Ketika aku mulai menangis dan menangis . Tetapi Aku sangat bingung bahkan aku tidak peduli apa yang dikatakan oleh teman-temanku padaku. Air mata ini sudah lama ku bendung mulau dari pagi tadi dan sekarang aku sudah tidak sanggup untuk menahan nya. Andai saja aku bisa berteriak Pastinya aku akan berteriak sekencang-kencangnya .agar aku lebih puas untuk meluapkan semua yang kurasakan dan yang kualami. Tak lama beberapa kemudian bel pun telah berbunyi waktunya untuk masuk kelas dan kami pun untuk mempersiapkan diri untuk memulai pelajaran yang diberi oleh bapak ibu guru kepada kami. Pada saat itupun aku mulai mencoba untuk konsentrasi mendengarkan suatu materi yang disampaikan oleh guru tersebut kepada kami walaupun dengan keadaan yang tidak sanggup untuk mendengarkan dengan baik tetapi aku selalu berusaha untuk memperhatikan apa yang dikatakan oleh guru apa yang disampaikan oleh guru tentang materi pelajaran kami pada pagi hari itu. Setelah berlangsungnya pelajaran an-nur pun dan teman-teman sekelasku mempersiapkan diri untuk kembali ke rumah masing-masing dan setelah keluar dari ruang kelas temanku Kesya menghampiriku. Aku berpikir bahwa iya begitu penasaran tentang masalahku Karena aku tahu bagaimana sifat Kesya yang sebetulnya. Setelah menghampiriku, Iya bertanya pula kepadaku ,"Nia Ayolah Coba katakan padaku apa sebenarnya masalahmu dengan begitu kamu kan tidak akan merasa terbebani lagi". mungkin setelah kamu menceritakan nya padaku aku aku bisa bantu . " itu tidak mungkin aku tidak akan mungkin menceritakannya ,maaf ".ucapku. " Ya udah, tapi kamu jangan menangis lagi ya?" " Baiklah", kataku sambil tersenyum. Sebenarnya aku tak mungkin menceritakannya kepada Kesya bahwa aku telah dikhianati sahabat terbaikku karena dia telah menemukan orang baru yang lebih sempurna dariku. Iya begitu tega meninggalkanku menyendiri di kelas yang begitu sangat ramai Bahkan dia bersenang-senang dengan teman barunya nya. Bahkan ia tak memikirkan Bagaimana perasaanku padanya. Sebenarnya Bukankah didalam persahabatan tidak mengenal kata penghianatan yang fatal?. Tapi entah kenapa pada saat ini aku telah menemukan takdir dalam persahabatanku. Tapi sebenarnya aku tidak membencinya hanya saja Aku sedikit kecewa kepadanya. mengapa ia begitu tega melihat menghianati persahabatan kami Bukankah ia tahu kami sudah bersahabat lebih dari satu setengah tahun Kan. mungkinkah dia melakukan seperti itu padaku aku memang begitu sangat sangat kecewa kepadanya. Tetapi teman-temanku selalu berkata kepada aku, Nia Janganlah hatimu ditutupi oleh amarah , egois , dengki dan keras kepalamu. mungkin di antara kalian berdua hanya saja kesalahpahaman. Pasti Suatu Saat Nanti kalian akan tahu yang mana yang baik dan mana yang tidak. Dari perkataan teman-temanku tadi aku masih terus berpikir mungkin mereka ada benarnya juga. Teman-temanku selalu berkata kepadaku, "Nia Bukankah cinta kasih akan mengalahkan kebencian "bukan?. Tapi aku berpikir lagi mungkin pada saat itu amarahku tidak dapat ku kendalikan. entahlah yang pasti untuk saat ini aku benar-benar menyesal dengan persahabatan kami. Keesokan hari nya tiba pada pagi hari yang seperti biasanya matahari yang sangat cerah yang memberi hangat kepada seluruh tubuh. Dengan suatu keyakinan dan harapan yaitu agar sahabat ku yang dulu meminta maaf kepada aku atas apa yang telah dia perbuat. Setelah sampai di sekolah dia pun menyapaku, "nia",sapa nya. Aku tersenyum tepis dan dia segera menghampiri ku. "Iyh ,ada apa?"tanyaku. " sebenarnya aku hanya ingin meminta maaf kepadamu .kemarin-kemarin aku sudah menjauhimu, Bahkan aku meninggalkanmu sendirian , aku benar benar minta maaf ".ucapku sangat tulus kepadamu. Sebenarnya kata-kata inilah yang paling aku tunggu-tunggu darimu. aku juga salah Tidak seharusnya aku mendengarkan perasaanku yang salah ini ,bukan?". Terima kasih sahabatku dia Kamu Memang Yang Terbaik bagiku ".Tetapi dalam hati kecilku masih ada tersimpan dalam percobaan dan kata sedih tetapi itu semua tidak apa-apa dan akhirnya air mata pun yang terbuang tidak akan pernah terbuang lagi. Setelah semuanya sudah selesai kami pun memasuki kelas dan segera bersiap-siap untuk segera belajar menerima materi pelajaran untuk hari ini. Mulai saat ini tidak ada lagi yang mengkhawatirkan ku. tidak ada lagi kesalahpahaman Hari ini aku benar-benar sangat bahagia semua beban yang kurasakan telah lenyap seketika. bahkan semangatku pun telah kembali senyum di wajahku pun sudah kembali lagi. Tetapi jika seorang sahabat tidak ada aku tidak tahu bagaimana jadinya diriku .kamu pasti akan merasa kehilangan dan saat itulah kau sadar Apa arti sahabat yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolah ku Ibadahku

Oleh 'Liani sinaga' Pagi hari yang cerah,aku duduk di depan Kelas ku b...