Selasa, 10 Desember 2019

Aku Dan Dia Yang Berbeda

Karya:Destriani purba
Pagi itu sangat dingin,Matahari pun enggan untuk muncul di ufuk Timur, kabut pun turun sangat tebal, ditambah angin yang berhembus sedikit kencang sehingga jam 06.30 terasa seperti jam 05.30.Gadis perempuan yang cantik masih terlelap tidur, namanya Desi.Tiba-tiba seperti ada yang membanguninya. “Hey bangun...Apakah kau tidak sekolah?” “Huahhhh.....ini masih terlalu pagi Ibu,mengapa kau banguni aku terlalu cepat”.” Bangunlah,lihat jam dan bergegaslahhh! Desi pun bangun sambil mengucek ngucek mata yang masih terlihat kabur,dia melihat ke jam dinding. “Alamakkkk...sudah jam stengah tujuh ternyata”Desi pun bergegas mandi dan menyusun buku yang masih berantakan di atas meja ke dalam tas sekolahnya dan bergegas pergi. Sesampainya di halaman ,dia kembali lagi ke rumah, “ ibu .. aku permisi ya!”.”Apakah kau tidak sarapan?” “ dikantin saja bu” sahutnya dengan cepat. “Yasudah hati -hati nakk “kata bunda. Untung saja ada bus yang lewat dia langsung menaikinya ,Desi pun takut terlambat karena 5 menit lagi tepatnya jam 07.15 bell akan berbunyi sedangkan dia masih di bus 10 menit untuk sampai di sekolahnya.Tepatnya jam 07.20 dia sampai di sekolah,semua siswa SMA.N.1 purba sudah berlarian untuk berbaris.”huhhh” dengan nafas tersendak sendak dia berlari ke barisan ,untung saja dia masih bisa baris,kalau tidak dia akan membersihkan kamar mandi dan pastinya akan terlambat masuk untuk mengikuti pelajaran. Saat upacara telah selesai,semua siswa masuk ke kelasnya masing masing .Desi duduk dibangku pertama di dekat dingding kelas,tetapi dia duduk sendirian,karena teman semejanya 2 bulan yang lalu sudah meninggal dunia karena bunuh diri,sejak saat itu tidak ada murid baru yang datang,dan tidak ada juga yang berani menempati tempat duduk Damar.Damarlah nama semeja Desi yang sudah meninggal itu. Bahkan Desi pun sebenarnya ingin pindah dari bangku itu,karena ia selalu merasa Damar selalu muncul di bangku itu,tetapi teman-teman sekelasnya tidak pernah merasakan bahkan melihat damar hadir di kelas itu,Akhirnya desi pun menyadari,dia masih membuat Damar menunggu jawaban darinya Dua bulan yang lalu,sebelum Damar meninggal ,Damar pernah menyatakan perasaanya kepada Desi,Tetapi desi belum menjawabnya dia takut pada damar,Damar adalah seorang anak yang nakal,selalu buat masalah di sekolah,tidak pernah rapi dan semua guru sudah mengenalnya karena Ulahnya yang selalu buat onar di sekolah,dia bahkan orang yang keras apabila keinginanya tidak terpenuhi... Seminggu setelah dia ditolak Desi,dia kembali menyatakan perasaanya lagi kepada Desi,dan kali ini Desi pun menjawab “eeee... Se..se..sebelumnya aku minta maaf Damar,kita masih baru kelas 10 SMA,aku belum terpikir untuk berpacaran,aku mau fokus dulu ke sekolahku,sekali lagi maaf yah” Dia mengatakan dengan sedikit terbata bata.Desi tidak berani mengatakan sejujurnya kalau dia memang tidak menyukai damar,dia takut damar sakit hati dan melukainya . “ahhhh itu alasanmu saja,aku tau tentang dirimu,sebelumnya saat kau masih duduk di bangku SMP kau sudah pernah pacaran,alasanmu tidak masuk akal!”. Desi pun terdiam,dia tidak tau mengatakan apa lagi ,karena damar mempelototinya terus,akhirnya dia pun menjawa” ba..baiklah aku akan menjawabnya satu minggu lagi,beri aku waktu” “yasudah baiklah,kutunggu jawabanmu! ,aku pergi dulu desii,kuharap kau memberi jawaban yang menyenangkan akuu”.sahut Damar dan berlalu pergi... “Astaga bagaimana ini,mengapa tadi tidak aku katakan saja aku sudah mempunyai pacar,mengapa aku tidak terpikir mengatakan itu,dan jika sekarang aku mengatakan aku sudah mempunyai pacar,pasti damar tidak percaya,malahan nanti dia membuat aku terdiam.... Huhh,Bagaimana caranya aku menolak damar,tanpa membuat dia sakit hati?” Itulah yang selalu dipikiran Desi,dan itulah yang selalu membuatnya tidak tenang.”ahh entah kenapa dia mati saja !!”.dia mengatakanya dengan keras. “ siapa yang mati desi?”sahut ibu dari dapur,dia tidal menyangka suaranya sekeras itu,sehingga Ibunya mendengarnya.”eee tidak ada ibu,aku..aku hanya lagi menonton drama korea saja”desi menjawab dengan gugup.. “belajarlah,jangan hanya menonton drama ,tidak ada untungnya bagimu” “iya ibu” jawabnya.Padahal sebenarnya dia paling tidak suka menonton drama korea ... Dia semakin tidak tenang karena satu hari lagi,dimana dia harus memberikan jawaban kepada Damar... Tepatnya hari minggu pagi jam 07.30,Desi masih tertidur sangat nyenyak,dia sendiri dirumah,Ayah dan Ibunya sedang pergi kerumah keluarganya,karena ketepatan ,keluarganya ada yang meninggal dunia. Tiba-tiba terdengar suara dering telepon rumah, Ring...Ring...Ring..,Desi mengabaikannya ,dia malas untuk bangkit dari tempat tidur,tetapi telepon rumah itu terus berdering,akhirnya dengan terpaksa dia bangun dan mengangkatnya.. Terdengar suara yang terburu buru “Halo,halo...Desii,segeralah datang kerumah damar ,sekarang!”.tut...tut..tut...teleponya langsung dimatikan.. “Halo..halo siapa ini?tetapi teleponya sudah dimatikan...”ada apa ya?”seketika bulu kuduknya berdiri,dia sedikit merinding karena telepon misterius itu..”ahh itu mungkin hanya perasaanku saja,lebih baik aku kesana sekarang,dan melihat apa yang terjadi”. Dia segera mandi dan sarapan,dan bergegas pergi kerumah damar yang jaraknya sedikit jauh,Damar sekarang tinggal dirumah neneknya,yang dimana lokasi rumahnya,masih dekat dengan perkebunan,dan jalanya pun masih belum semua ter aspal,Desi berjalan sendiri dan sesampainya di sana,dia melihat di depan rumah itu tertancap bendera merah yang menandakan ada yang meninggal di tempat itu,orang orang ramai disana dan terdengar juga suara isakan tangis yang memilukan.. Desi masih berdiri dan bengong,dia berpikir mungkin nenek damarlah yang meninggal karena baru baru ini kabarnya neneknya jatuh sakit,teman teman sekepasnya juga sudah berada di sana.Tiba-tiba seorang temanya memukul pundaknya”desiii kenapa bengong saja ,ayo cepat,kau lama sekali kami sudah menunggumu dari tadi”!ketus seorang teman sekelasnya itu. “siapa yang meninggal?kok kalian semua ada disini?.”ayolah cepat jangan banyak tanya!”kau tidak akan tau apa yang terjadi ,jika kau hanya bengong disini!.Desipun masuk dan seketika wajahnya sangat pucat melihat seorang anak laki laki yang terbaring di atas peti mati,dengan wajah yang sedikit menyeramkan,dan tidak bernyawa lagi,dia melihat nenek masih hidup dan duduk disamping peti mati itu. “di..di..dia siapa?tanya desi pada seorang teman yg disampingnya.Dia damar desii,apakah kau tidak tau apa yang terjadi?” Damar????tidak,tidak mungkin itu damar,tidak ada sama sekali miripnya”jawab desi tidak percaya.. Saat dia melihatnya ,ternyata benar itu damar,dia sempat memukul wajahnya,memastikan ini semua tidak mimpi.saat itu desi tidak meneteskan air mata,setetespun,dia masih merasa sangat bingung dan tidak percaya bahwa itu benar benar Damar. Kemarilah!ayo kita bersalaman dulu dengan keluarganya,aku mau mengajakmu ke suatu tempat dan menceritakan kejadianya”Mereka pun segera bersalaman dan pergi ke rumah temanya itu. “ aku masih tidak percaya ,yang meninggal itu damar,tapi mengapa dia bisa meninggal?” “aku juga terkejut dan tidak percaya saat ibuku memberitahu kepadaku tentang bagaimana Damar bisa meninggal,kau tau?Damar meninggal karena bunuh diri! Haaa??kau yang benar saja,tidak mungkin tidak mungkinn...” “yaaa dess..” “ tetapi bagaimana bisa sihh” Desi mengatakan kalimat itu sambil ditambah rasa takut,rasa bersalah,dan rasa tidak percaya,karena ia tau besok ia akan memberikan jawaban tentang perasaanya pada Damar ,tetapi Damar sudah meninggal secara misterius,dan belum tau penyebabnya..... Dan pada hari itu juga damar di makamkan,makamnya dibelakang rumah neneknya berkisar 2 meter jaraknya.Keesokan harinnya Desi ke sekolah seperti biasa,tetapi dia belum terlalu merasakan kehilangan teman sebangku,hari-hari pun berlalu,seminggu setelah kematian Damar,Desi sudah mulai lupa akan hal itu,tetapi.......... Krekkkkk..........terdengar seperti ada seseorang menduduki bangku Damar,saat mata pelajaran berlangsung” astaga,sepertinya aku merasakan dan mendengar seseorang duduk di bangku ini” desi berkata pada seorang teman dibelakangnya.”ehhh jangan gt dong,ngehalu aja kamu”.Desi pun menggangap it hanya perasaanya saja,tetapi saat ia hendak pergi dari bangku itu,ada tangan yang menariknya dengan kuat dan terdengar suara “kapan kau menjawab perasaanku”?.itulah kata kata yang selalu terdengar,bahkan teman sekelas lainya tidak pernah sama sekali merasakan itu,hanya Desi . Saat itu juga Desi merasa Damar selalu mengikutinya,sewaktu dia di sekolah,ia berniat untuk pindah sekolah,tetapi tidak mungkin karena dia baru saja pindah,dan masih satu semester di sana.... Dan untuk yang kesekian kalinya Desi pun berkata”Damar kita sudah beda alam,kau dan aku tudak boleh lagi bersama,kau harus tau itu”.ucap Desi. Teman temanya semua tercengang dan merasa Desi sudah gila,karena dia selalu berbicara pada angin,tetapi dia sebenanrnya berbicara pada Damar.”tidakk aku akan selalu menjagamu walaupun kita berbeda,karena kalau tidak,aku tidak akan bisa tenang”.Dengan keadaan terpakasa dan tidak percaya maupun tidak logis”baiklahhhh”.. Jawab Desi dengan pasrah,dan mulai saat itu dia merasa aman dikelas,walaupun sesekali Damar datang,tetapi tidakk menggunya lagi. Satu bulan berlalu,Desi berniat ke rumah nenek Damar untuk menanyakan bagaimana Damar sebenarnya bisa bunuh diri,tetapi kabarnya setelah seminggu Damar meninggal,neneknya sudah dijemput keluarganya yang lain ke luar kota,dan tidak mungkin Desi kesana. Dan sampai saat ini belum ada yang tau mengapa Damar meninggal. Penulis dari SMAN 1 PURBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolah ku Ibadahku

Oleh 'Liani sinaga' Pagi hari yang cerah,aku duduk di depan Kelas ku b...