Selasa, 10 Desember 2019

Mimpi Jadi Sang Juara

Karya: Yoan Saragih
Di suatu desa namanya desa suka-suka, seorang ayah sedang mencari anaknya karena sudah pukul 5 sore sang anak bungsu yang bernama Aldo belum pulang ke rumah. Biasanya jam 4 sore Aldo sudah sampai di rumah. Sam ayahnya sangat khawatir karena hujan sudah mau turun. Sambil menunggu Aldo, Sam pergi ke warung kopi dekat rumah mereka. “Mau minum apa Sam?” Kata pemilik warung kopi. “Mm... Ada kopi susu?” Tanya Sam. “Ia ada lah, namanya juga warung kopi!” Jawab sang pemilik warung kopi. “Kopi susu aja satu” Jawab Sam. Ketika Sam minum kopi dia merasa sangat cemas memikirkan anaknya yang belum pulang ke rumah. Sambil memikirkan anaknya, Sam pun mulai meminum kopinya. “Aduh aduh... Panas panas!” Kata Sam. “Hahaha... Airnya baru mendidih Sam” Jawab pemilik warung. “O... Aku lupa” kata Sam. Tak lama kemudian Aldo anaknya datang diam-diam dari belakang Sam dengan tujuan mengejutkan sang ayah supaya tidak kena marah oleh ayahnya. “Duarrrrrrr...” Kata Aldo. “Aduh... siapa itu, kamu ternyata Aldo” Jawab Sam ayahnya, sambil merasa terkejut. “kamu dari mana saja, ini sudah jam lima kamu baru pulang, hey nak kamu bukan orang dewasa, ayah cemas memikirkan mu, ayah mau kamu tidak mengulangi hal yang sama” Kata sang ayah dengan rasa marah. “Tadi kami kerja kelompok yah, makanya lama pulang” Jawab Aldo dengan rasa takut. “Lain kali kalo kerja kelompok pamit dulu biar ayah tidak cemas” Kata Sam. “Tadi belajar apa nak?” tanya Sam. “Belajar tentang tehnik-tehnik berlari yah” Jawab Aldo. Setelah permasalahan mereka selesai mereka pun kembali pulang ke rumah mereka. Ketika mereka sampai di rumah, ternyata ibu Aldo yang bernama Eva telah menunggu mereka di depan pintu rumah mereka. Ibu Aldo pun berkata: “Kalian dari mana?” Tanya Eva kepada Sam dan Aldo. “Dari warung kopi sebalah” Jawab Sam. “Sudahlah, buka pintu aku sudah lelah” Kata Eva. Masuklah mereka kedalam rumah mereka itu. Istirahatlah ibu Aldo yang bernama Eva itu.Mereka pun sama-sama beristirahat sambil menonton TV. Karena hari mulai malam, Sam pun menyuruh Aldo belajar. “Aldo, Belajar nak supaya kelak bisa menjadi sang juara yang bisa membanggakan Nagara termasuk ayah dan ibu mu”. Perintah sang ayah. “Ia yah”.Jawab Aldo. Setelah Aldo selesai belajar Sam pun menyuruh si Aldo tidur. Tak lama kemudian Aldo pun bermimpi menjadi sang juara. Tidak seperti hari-hari sebelumnya, hari ini Aldo tidur lebih awal dari semua para anak-anak di desa itu. Entah mungkin terlalu lelah sehabis beraktivitas di siang hari tadi. Tidur lebih awal bangun terlambat itulah aku. Hari ini sebuah kontes akan di lakukan di sebuah aspal hitam yang terletak di antara dua pekarangan yang cukup indah entah kota apa namanya dan disini lah tempat lomba lari maraton itu di selenggarakan. Terlihat orang-orang penghuni dari sebuah kota yang menjadi peserta lomba hari ini. Seorang ayah pun tak mau ketinggalan menyaksikan perjuangan anaknya dalam memperebutkan gelar sebagai” Sang Juara” Beberapa saat kemudian sampailah kita di tempat perlombaan maraton itu. Seperti dalam perlombaan dalam dunia nyata, sebagaimana bisa terlihat wasit sebagai pemimpin lomba dan menjelaskan jenis lomba hari ini dengan aturan mainnya. Yang saya ingat wasit menjelaskan dengan suara tegas seperti ini: “Hadirin semua...Selamat datang dalam lomba maraton!! Yang diselenggarakan rutin setiap akhir bulan di seluruh penjuru dunia ini!!” kata sang wasit muda. Perlombaan pun dimulai, lambain pemimpin pertandingan sebagai tanda peserta segera bersiap siap. Jadi peserta hanya konsentrasi dalam mendengar suara sempritan maka peserta harus segera mulai berlari sampai nanti mencapai garis finis. PRITTTTT... Pertandingan dimulai saya dan semua lawan saya mulai berlari di jalan yang sudah di tentukan. Berlari untuk menjadi sang juara adalah usaha yang sangat berat dan harus di laksanakan. Ditengah perjalanan Aldo merasa sangat lelah dan Aldo pun tetap bersemangat dan mempertahankan kecepatannya karena ia berada di posisi pertama. Tak lama kemudian ayahnya Sam datang membawa motor untuk memberi semangat kepada Aldo. “Ayo nak kamu pasti bisa” kata sang ayah. Aldo pun kembali bersemangat dan garis finis pun semakin dekat. Kemudian Aldo mendengar suara gonggongan tidak lain adalah seekor anjing yang bersiap-siap untuk mengajar Aldo. Aldo pun berteriak sambil ketakutan. Ketakutan Aldo membuat kecepatannya semakin bertambah karena di kejar anjing jalanan itu. Di sela-sela ketakutannya ada sisi baik untuk dirinya dia semakin dekat ke garis finis. Lama kelamaan anjing itu tidak mengejar Aldo lagi dan para lawannya tertinggal jauh di belakanganya. Karena di kejar anjing jalanan itu Aldo pun sudah mengeluarkan semua tenaganya untuk mengelakkan anjing itu. Aldo pun kembali merasa lelah dan sangat lelah dari sebelumnya, Aldo pun memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil berjalan dan dia mendengar suara hempasan kaki seperti orang yang sedang berlari di belakangnya. Karena mereka berdua pun sudah sangat lelah mereka pun memutuskan untuk berjalan bersama. Di posisi tubuh yang lelah terdengar suara penonton dan pendukung dari para berlomba. mereka pun refleks untuk berlari dengan secepat mungkin untuk menjadi juara pada lomba ini. “Huuuuahhhhhh” dengan semangat mereka mengatakannya dan hampir bersamaan. “Aldo aldo aldo aldo” teriak sang pendukung dan adapun dengan semangatnya memenangkan pertandingan. “Yeahhhhh” teriak aldo sang juara. Anakku hebat aduh menangkal utang juara teriakan itu pun terdengar nyaring yang datang dari barisan penonton itu suara dari ayah sayang telpon dengan senang hati membalasnya sambil mengangkat kedua tangan. Wasit pun mengagumkan dengan pengeras suaranya hasil pertandingan hari ini meskipun peserta yang lain belum mencapai garis finish mungkin mereka sedang berusaha untuk sampai finish. hadirin semua pemenang lomba marathon hari ini adalah aldo kata sang juri karena telah berhasil mencapai garis finish saya bangga dan naruto rasanya menjadi pemenang dari perlombaan kali ini mencari juara memang sesuatu yang membanggakan dan tidak semua orang pernah merasakannya. Tampak penonton mulai membubarkan diri dalam perjalanan ke rumah mereka bercerita sambil mengulas kembali hasil pertandingan hari ini. karena terlintas kata ibu pada mimpi itu ternyata muda sang ibu sedang membangun aldo dari tempat tidurnya. Dan mimpi menjadi tank juara pun berakhir.” ayo nak bangun kamu hari ini masuk sekolah” kata ibu. Itu sampai di sekolah halo pun menceritakan mimpinya itu kepada teman-temannya dengan rasa bahagia. Bermimpi lah setinggi langit jika engkau dan mimpimu jatuh bergantung diantara bintang bintang. “TAMAT” Penulis adalah siswa SMAN 1 PURBA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolah ku Ibadahku

Oleh 'Liani sinaga' Pagi hari yang cerah,aku duduk di depan Kelas ku b...