Senin, 09 Desember 2019

indahnya persahabatan

CERPEN INDAHNYA SEBUAH PERSAHABATAN karya; cindy alvionica Lumban Gaol Di sebuah kota ada 2 orang perempuan remaja yang bersahabat. keduanya saling mengasihi satu sama lain. Mereka berdua yaitu yang bernama Dewi dan Tini Mereka sekarang duduk di kelas 1 SMA. Dewi adalah anak orang kaya dan hidup serba berkecukupan. Apapun yang diinginkannya selalu terpenuhi. Seperti halnya Dewi, seorang anak orang kaya yang menjadi banyak sorotan, berangkat dan pulang sekolah selalu diantar oleh supir pribadi dengan mobil mewahnya. Meskipun bergelimang harta, Dewi dan kedua orang tuanya tidak sombong. Dan mereka merupakan orang yang baik dan ramah. Dan mereka tidak berpatok pada harta dalam bergaul. Sedangkan Tina hanyalah anak yang hidup pas-pasan akan tetapi Dewi sangat Setia menemaninya dalam menghadapi lika-liku kehidupan. Rumahnya Tina sahabat Dewi tinggal di kampung dekat rumah Dewi. Setiap harinya Dewi selalu mengajak Tina sahabatnya naik mobilnya dan pergi ke sekolah bersama-sama. Di sekolah mereka selalu bersama, ke kantin, ke toilet, dan layaknya seperti saudara kandung. Terkadang orang-orang di sekitarnya pada iri melihat keakraban mereka berdua. Ketika pembayaran dana sekolah tiba, Tina terkadang mengeluh karena tidak mempunyai uang untuk membayar uang sekolahnya dan Tina terus dituntut oleh bendahara sekolah dan Tina Pun Menangis karena tidak dapat membayar uang sekolahnya dan di satu sisi dia malu karena ditegur bendahara di depan teman-temannya. " Sungguh malang nasib Tina". Dan Dewi sahabat Tina datang menghampiri Tina. Dewi memeluk Tina dan mengusap air matanya. "Tina jangan menangis.Aku akan berusaha membantumu untuk melunasi dana sekolahmu itu". kata Dewi Tina pun tersenyum dan terharu terhadap Dewi dan Tina pun memeluk Dewi dengan erat dan Tina sangat berterima kasih terhadap Dewi sahabatnya. Malam pun tiba dan Dewi pergi menemui ayahnya. "Ayah Apakah aku bisa Minta uangmu"? Tanya Dewi "Untuk apa Wi"? ujar Ayah "Jadi gini yah, tadi Tina Dimarahi guru di sekolah karena belum membayar uang sekolahnya 3 bulan dan Tina menangis dan orang tua Tina juga belum mempunyai uang dan aku sangat merasa kasihan kepada Tina ayah". jawab Dewi "Oh. Jadi begitu, ayah akan membantu Tina membayar uang sekolahnya. Tapi, sama kamu, ayah kasih uangnya". jawab Ayah "Baik ayah. Terima kasih banyak yah". jawab Dewi Dan esoknya Dewi pun mengajak Tina ke kantor guru untuk menemui bendahara dan mereka pun membayarnya dan Tina sangat berterima kasih kepada Dewi sahabatnya. Sepulang sekolah Tina pergi ke rumah Dewi untuk menyampaikan ucapan terimakasih ibunya. Setelah pulang dari rumah Dewi, Tina pulang ke rumahnya. Setibanya Tiba dirumah, Tina mendapat Ibunya sudah terbaring di tempat tidur dan ternyata ibunya sedang sakit demam tinggi. Tina pun langsung berlari ke Puskesmas untuk memanggil bidan dan ibunya pun diberi obat kelas 8 harinya Dewi datang ke rumah Tina untuk mengajaknya pergi ke sekolah akan tetapi tidak terlambat bangun dan tidak mendengar suara Dewi dan Dewi terpaksa pergi ke sekolah sendirian dan merasa sedih karena tidak pergi ke sekolah dan juga tidak membuka pintunya. Tiba pulang sekolah, Dewi langsung menemui Tina ke rumahnya. Dan Dewi berkata kepada Tina "Tina, Kenapa kamu tidak sekolah dan Tadi pagi aku sudah mengetuk rumahmu, akan tetapi kamu tidak membukanya"? Tanya Dewi "Maaf wi, tadi pagi aku kesiangan karena tadi malam aku begadang menjaga ibuku yang sedang sakit". jawab Tina " Ya sudah, tidak apa-apa, semoga ibumu Cepat sembuh ya Tina". jawab Dewi " Amin, Makasih Dewi". Jawab Tina Dewi pun pulang ke rumahnya diantar oleh Tina sampai ke gang depan. karena Dewi agak sedikit penakut Jika jalan sendirian karena Dewi sudah terbiasa diantar oleh supir pribadinya. Hari pun berlalu, sudah hampir 2 minggu Tina tidak mengunjungi rumah Dewi. "Hmm, Tina ke mana ya Bu? biasanya hampir setiap hari Tina main ke rumah kita, tapi ini sudah hampir dua minggu Tina tidak datang lagi". ujar Dewi "Mungkin Tina sedang sakit". jawab Ibu Dewi "Ih, Iya juga ya Bu, Siapa tahu memang Tina lagi sakit. kalau begitu nanti sore Dewi mau menengoknya". katanya dengan penuh semangat sudah lima kali Dewi mengetuk rumah Tina. Karena menunggu lama tidak kunjung dibuka akhirnya Dewi memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga Tina. Benar saja, ternyata sudah 2 minggu Tina ikut orang tuanya pulang ke desa, sebab ayahnya habis kena PHK. Akhirnya, keluarga Tina memutuskan untuk kembali ke desa dan memilih menjadi petani. Karena dari situ mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan berencana untuk memindahkan Tina ke sekolah baru yang ada di desa. "Oh, kasihan sekali Tina". Ujarnya dalam hati "Ada apa Wi? kok kamu enggak seperti biasanya malah tampak lesu dan Kurang semangat". Tanya ayah "Tina Ayah". jawab Dewi "Memang Ada apa dengan Tina"? Tanya Ayah "Tina pulang kampung ke desa, karena ayahnya terkena PHK". jawab Dewi "Kasihan sekali Tina". jawab ayah "Aku harap, Ayah bisa menolong Tina". Ujar Dewi "Maksutmu"? Tanya Ayah "Aku pengen Tina bisa di sini lagi"! Ujar Dewi "Baik Kalau itu bisa buat kamu senang. Tapi kamu harus bisa mencari alamat rumah Tina". kata ayah Berkat bantuan pemilik kontrakan Bekas rumah Tina akhirnya tiga hari kemudian Dewi berhasil memperoleh alamat rumah Tina yang berada di desa. Ia merasa senang. kemudian Ayah bersama dengan Dewi datang ke rumah Tina di sebuah desa terpencil dan lokasi rumahnya masih masuk ke dalam lagi. Bisa ditempuh dengan jalan kaki 2 Km. Kedatangan kami disambut oleh keluarga Tina. Dewi dan Tina pun berpelukan cukup lama untuk melepas rindu. Pada awalnya Tina sangat kaget dengan kedatangan Dewi secara tiba-tiba. Maaf ya Wi. Aku tak sempat memberi kabar ke kamu kalau aku mau pindah. "Ah, tidak apa-apa". Ujar Dewi Yang penting aku sudah ketemu kamu dan merasa senang. Setelah berbincang cukup lama, Ayah menjelaskan tujuan kedatangan mereka kepada orang tua Tina. Ternyata orang tua Tina tidak keberatan, mereka menyerahkan segala keputusan kepada Tina sendiri. "Begini, Tina kedatangan kami kemari, ingin mengajak kamu untuk ikut kami ke Surabaya. Kami menganggap kamu itu sudah seperti keluarga kami sendiri. Gimana Tina, apakah kamu bersedia ikut"? Tanya Ayah "Soal sekolahmu". Lanjut Ayah "Kamu nggak usah khawatir. Seluruh biaya pendidikanmu bair ayah yang menanggung". Ujar Ayah dengan rendah hati "Baiklah, jika memang bapak dan Dewi menghendaki saya ikut, saya mau pak. Saya juga mengucapkan terimakasih atas kebaikan bapak mau membantu saya dan menolong keluarga saya". Jawab Tina dengan penuh semangat Kemudian Dewi bangkit dari tempat duduk kali mendekat memeluk Tina. Sementara orang tua Tina tetap tinggal di desa. Selain untuk mengerjakan sawah, mereka juga merawat nenek Tina yang sudah semakin tua. Sekian Terima Kasih!☻

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sekolah ku Ibadahku

Oleh 'Liani sinaga' Pagi hari yang cerah,aku duduk di depan Kelas ku b...